Wednesday, October 5, 2016

Persiapan Sebelum Mengisi Acara Ala Adittya Regas

Saat mengisi acara blog gue sering mendapatkan berbagai macam pertanyaan dari audiens. Dan gak jarang, gue juga dapat beberapa pertanyaan di belakang panggung, yang kadang gak nyambung kayak �Gimana tadi nerfes gak dit?� atau �Eh, gimana caranya biar gak gugup kalau ngadepin orang banyak dit?�.


Sebenarnya... walau sudah cukup sering mengisi acara, gue masih suka gugup waktu diawal-awal. Kadang nada bicara gue kecil karena takut atau pas pegang mikrofon kadang suka ada getaran-getaran cinta kecil di jari-jari gue. Tapi kalau audiens sudah mulai asik diajak interaksi, perasaan takut atau gugup bakalan hilang gitu aja.

Sebenarnya inti dari semuanya adalah persiapan yang matang, tapi tentunya ada beberapa proses yang harus lalui.

Nah, kali ini gue akan kasih tau ke kalian semua tentang tips ala gue tentang �Persiapan Sebelum Mengisi Acara� siapa tau nanti di antara kalian ada yang bakalan mengisi acara blog juga atau jadi narasumber sesuai dengan keahlian kalian. Aamiin.

Persiapan Sebelum Mengisi Acara


Tanyakan Yang Perlu Ditanya Ke Panitia


Kadang gue dapat telepon atau sekedar SMS ketika diminta untuk mengisi sebuah acara. Biasnaya sih, bakalan dikasih gambaran kasar tentang acara tersebut. Tapi gue pribadi biasanya lebih suka kalau ketemuan langsung biar tau konsep detail acaranya kayak gimana.

Gue akan atur waktu dan tempat nya mana menyesuaikan jadwal yang gue punya, ya... sekekeli bertingkah gak papa lah. Hihi. Sebelum ketemuan gue juga biasanya sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan biar nanti gak mikir-mikir lagi kalau sudah ngobrol.

Dan jangan lupa juga tanya soal fee. Gue bukannya matre atau berharap dikasih uang pas mengisi acara, tapi cuman berbagi pengalaman aja. Kalau boleh bongkar daput, gue biasanya akan cari tau terlebih dahulu:
  1. Siapa audiens? 
  2. Apa acara itu berbayar atau gratis?
  3. Siapa aja yang menjadi sponsor dalam acara tersebut?

Dari sana kita bisa menarik kesimpulan kalau ditanya soal rate kita berapa. Gue selama ini juga sebenarnya gak meminta berapa fee gue setiap mengisi acara, hanya saja gue biasanya ngasih gambaran doang ke mereka tapi tetap menyesuaikan kondisi.

Gak dapat fee? Gak masalah, yang penting tiga poin di atas sudah cukup jelas kalau nanti gak dikasih fee. Ngertikan maksud gue? Yang terpenting itu, kita bisa bagi ilmu bermanfaat dan nanti mereka terapkan. Insya Allah amal kita bakalan dihitung kok, hhe.


Kenali Siapa Audiens Kalian


Tahun lalu gue ke Jogja dan ikut workshop dari BNPT. Pada hari terakhir workshop dikabarkan kalau pada sesi akhir nanti akan diisi oleh salah satu blogger terkenal yang juga selep twitter, dia sudah punya buku dan hebatnya lagi bukunya sudah dijadikan film layar lebar.

Harapan gue jelas tinggi banget, kapan lagi bisa ketemu salah satu blogger dan artis twitter itu � yang sekarang udah jadi youtubers � mungkin aja ini pertama dan terakhir kalinya gue ketemu. Gue udah ngebayakin akan dapat pengalaman dan ilmu yang luar biasa dari itu orang, secara udah terkenal diaman-mana.

Tapi kalian tau apa kenyataannya? Gue biasa-biasa aja, gak ada yang spesial ternyata. Materi yang dia bawai � maaf - cetek banget. Gue bukan mereka paling hebat, tapi kalian bca dulu tulisan ini sampai habis sebelum menghakimi.

Gue jadi menarik sebuah kesimpulan; Bahwa yang terkenal belum tentu punya mutu.

Padahal gue yakin banget, untuk mendatangkan orang itu pasti butuh biaya yang gak sedikit, belum lagi transport dan penginapan. Sampai acara selesai, di sini jelas banget kalau dia nggak terlalu matang menyiapkan semuanya.

Dia nggak tau audiens nya siapa, ngasih materi yang biasa-biasa aja. Padahal peserta yang hadir adalah blogger-blogger yang jauh lebih hebat dan profesional dari berbagai provinsi di Indonesia, gue malah lebih banyak dapat ilmu sama salah satu blogger dari Makasar yang sederhana aja orangnya, tapi punya nilai.

Jadi sebelum benar-benar menerima tawaran untuk mengisi acara, gue pribadi biasanya juga gak terima langsung gitu aja. Gue bakalan cari tau dulu siapa kira-kira audiens gue nanti, kira-kira materi yang diminta panitia sama audiens nya datang sesuai apa nggak. Kalau emang nggak sesuai jangan sungkan untuk coba mengganti materi atau kalau emang ngerasa kurang cocok jangan terima tawarannya.

Dari pada nanti malah jadi malu sendiri. 


Mulai Menyusun Materi


Sudah tau materi apa yang akan dibawa dan sudah kenal siapa nanti audiens, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka materi dan mulai mencoret-coret. Jangan lupa sediain buku, pulpen, dan segelas kopi.

Dimana tempat menulis materi yang enak? Terserah aja sih, cari yang senyaman kalian aja, gue sendiri biasanya ke cafe dan mencari tempat duduk paling nyaman. Iya, tempat duduk paling nyaman.
Biasanya saat membuat materi, gue akan bikin beberapa poin untuk satu jenis materi. Misalkan gue diminta untuk membuat materi tentang �Bagaimana Cara Memenangkan Kontes Blog?�maka gue akan menuliskanya berdasarkan apa yang sering gue lakukan saat ikut kontes blog.
Cari di Google boleh dit?

Terserah sih, tapi jangan lo comot semuanya. Soalnya materi yang ada di internet itu hampir sama semua, setahu gue setiap blogger pasti punya cara dan ciri khas yang berbeda-beda, baik dalam menulis atau sebagainya. Jadi munculin aja ciri khas lo itu bagaimana, karena nanti akan jadi personal branding lo.

Kalau semua materi sudah lo rasa cukup dan sudah ada penjabarannya, maka jangan lupa untuk mengalokasikan waktu yang disediakan panita sama materi yang sudah lo siapkan. Jangan sampai pas sudah tampil ternyata materi lo sedikit dan waktu masih banyak, atau bahkan sebaliknya. Jangan.

Ingat yang pertama gue tulis �Tanyakan Yang Perlu Ditanya Ke Panitia�.


Latihan Menyampaikan Materi di Depan Cermin


Materi sudah siap, slide presentasi sudah dibikin juga. Langkah selanjutnya adalah mencoba materi tersebut sendiri. Oiya, biasanya dalam slide gue cuman akan menampilkan poin-poin nya saja, untuk penjabaran gue akan sampaikan secara langsung. Gak mungkin kan untuk penjabarannya kalian tulis semua di slide, entar malah kayak dosen di kelas. #eh

Kalau materi yang kita bikin original kita secara otomasti pasti akan hafal sendiri nantinya. Gue baca poin-poin slide dari laptop lalu ngomong untuk penjabarannya menghadap cermin. Berbicara seolah-olah gue sedang berhadapan dengan para audiens.

Lo bisa mulai latihan kayak gini setiap hari, karena semakin diulang pasti akan terbiasa. Dan makin biasa diulang biasanya akan menemukan kejanggalan-kejanggalan kalimat yang dirasa kurang cocok untuk digunakan, nantinya kejanggalan itu bisa diubah lagi menjadi lebih oke.
Gitu, sih.


Uji Materi Ke Mantan Pacar


Kalian nggak salah baca. Ya... gue sih gitu.

Materi sudah beres di edit-edit setelah selesai dicoba sama diri sendiri, langkah selanjutnya adalah menguji materi yang sudah dibuat ke teman kalian � gue sih ke mantan. Ajak temen ketemuan dan minta dia jadi penonton bayaran, kira-kira materi yang lo buat masuk gak ke otak mereka.

Dan pastikan yang diajak ngetes materi adalah temen lo sendiri, bukan orang gila.

Persiapkan juga jokeskecil, ingat ya, yang biasa aja tapi cukup menghibur audiens, lo bukan lagi stand up comedy. Tujuanya biar ada sedikit relaksasi aja dan audiens nggak terlalu tegang pas lo nyampein materi. Kecuali lo nyampein materinya sambil makan silet.

Cari temen yang bisa lo andalkan, yang bisa juga kasih masukan tentang materi yang lo punya waktu menguji materi � kalau gue sih tetep ke mantan.

*Diludahin*

Oke maaf...


Jaga Kesehatan Jangan Sampai Sakit


Ini juga nggak kalah penting, lo kudu menjaga kesehatan sebelum naik panggung. Jangan sampai lo lagi flu, lalu sambil presentasi tetibanya di tengah materi lo malah bersin dan iler lo kena muka mereka. Oke cuman iler, bagaimana kalau ingus lo yang nempel ke muka mereka?!
Bayangkan ingus orang nempel di muka lo, ingus bayangkan!


Cuaca zaman sekarang cepet berubah, bisa panas banget bisa tiba-tiba datang badai, nggak nentu udah kaya mantan pacar.

Lagi di cafe nulis dikejar deadline, malah minta ketemuan, kan gue jadi gak konsen nulis nya. Hih dasar! Jadi pengen ketemu beneran.

Maaf ya gue curhat lagi... Maaf.


Ingat Tuhan


Kalau sudah mendekati hari H maka jangan lupa untuk sholat dan berdoa ya. Minta biar pas acara nanti dimudahkan, acaranya seru, ilmunya bisa bermanfaat dan digunakan peserta, pesertanya jangan sampai kesurupan pas lo mau tampil, dan jangan lupa berdoa fee nya cukup buat beli iphoen 7. Hmm...

Hah! *bau naga*

Nggak kerasa ini gue nulis nya panjang banget, udah kayak rangkuman skripsi. Udah seribu lebih kalimat, bakalan SEO abadi kayaknya. *Mulai gila*

Tulisan ini gue buat berdasarkan pengalaman yang gue punya dan gue pengen sharing ke kalian tentang Persiapan Sebelum Mengisi Acara versi gue pribadi. Ada banyak cara sebenarnya yang lebih asik atau mudah untuk kalian cerna.

Hanya saja gue mau berbagi tentang apa yang sudah gue alami selama kurang lebih enam tahun ngeblog ini, pelan-pelan. Karena gue ingat apa kata guru Agam gue pas SMK.

Ilmu yang baik adalah ilmu yang bisa bermanfaat dan berguna untuk orang lain.

Maka dari itu, jangan malu untuk berbagi walau mungkin ada yang salah, setidak nya kita sudah berusaha baik untuk orang di sekitar kita. Masalah mereka mau menerima atau nggak itu urusan mereka.

Selamat mencoba ya!

Kira-kira kalian sendiri ada nggak masukan lain tentang persiapan sebelum mengisi acara di panggung? Share di kolom komentar yaw!

0 comments:

Post a Comment