Thursday, January 28, 2016

Berempati Yuk!

Saya : Mas, maaf kalo nggak keberatan, mbaknya naik motor saya aja sampai atas sana. Kasian capek.

Mas2 : oh iya Mbak.. (Ngobrol sama istrinya)

Saya : saya pernah kayak gini Dan sedih karena nggak ada yang berhenti buat bantuin, makanya saya nawarin buat Mbak..

-------------- **

Sepulang kerja aku lihat di tanjakan tanah putih ada sepasang suami istri berjalan kaki. Suaminya mendorong motor yang bannya kempes dan istrinya mengikuti dari belakang.

Sebetulnya agak ragu buat menepi. Tapi bukankah nggak perlu berpikir dua kali untuk berbuat kebaikan?

Kenapa harus?

Karena diabaikan itu nggak enak, teman! Pekan kemarin waktu rantai motor putus, aku harus mendorong motor dari simpang polda sampai Kantor Dan nggak ada seorangpun berempati menawarkan bantuan, termasuk polisi lalu lintas yang kutemui tapi cuma melirik aja.

Jadi, hikmahnya adalah kalau ketemu yang macam ini, berhentilah sejenak. Tawarkan bantuan yang kita bisa. Entah itu berupa tumpangan, pulsa untuk menelepon atau pinjaman uang untuk ke bengkel terdekat.

-------- **

Bukan, sama sekali nggak bermaksud riya' dengan memposting cerita macam ini. Aku cuma pengin menginspirasi orang lain untuk berempati. Karena kita nggak akan pernah tau kapan akan sangat butuh bantuan orang lain.

0 comments:

Post a Comment